Untuk melakukan tes API, maka seorang SQA paling tidak mengetahui tentang Web API, HTTP Method, dan HTTP Response Code.
Web API
API singkatan dari Application Programming Interface dimana dengan API, dua atau lebih aplikasi dapat berkomunikasi.
Sedangkan pengertian Web API yang referensinya saya ambil dari artikel yang ada di repository UMY menjelaskan,
Web API adalah API yang bekerja diatas teknologi web yang menerima request dari client dan memberikan response yang sesuai melalui protokol/aturan tertentu.
HTTP Method
Bereferensi dari w3schools HTTP method adalah,
The Hypertext Transfer Protocol (HTTP) is designed to enable communications between clients and servers.
HTTP(S) adalah protokol yang digunakan untuk Web API. Nah, untuk berkomunikasi antara client dan server, maka terdapat beberapa metode HTTP. Kita dapat melihat beberapa contohnya di salah satu aplikasi untuk tes API yang bernama Postman. Berikut di bawah beberapa metode HTTP:
![](https://pojokqa.wordpress.com/wp-content/uploads/2020/12/screen-shot-2020-12-10-at-14.24.32.png?w=460)
4 metode HTTP yang paling umum adalah sebagai berikut:
Method | Function |
---|---|
Get | Metode ini digunakan untuk mendapatkan data. |
Post | Metode ini digunakan untuk membuat data baru. |
Put | Metode ini digunakan untuk mengubah data. |
Delete | Metode ini digunakan untuk menghapus data. |
HTTP Response Status Code
Seperti penjelasan yang berkaitan dengan Web API di atas, dimana akan ada request dari client dan server akan memberikan response, maka ada istilah response status code.
Status code cukup banyak, ada web yang menyediakan informasi tentang penjelasan tiap-tiap status code, rekan pembaca dapat mengunjungi web tersebut di sini.
API URL
http://www.sebuahurl.com/api/v1/profile
Protokol | Base URL | Endpoint |
---|---|---|
http(s) | www.sebuahurl.com | api/v1/profile |
Postman
![](https://pojokqa.wordpress.com/wp-content/uploads/2020/12/screen-shot-2020-06-05-at-19.56.02.png?w=1024)
Postman adalah sebuah aplikasi REST Client yang digunakan untuk melakukan API testing.
Dengan menggunakan Postman, maka kita dapat melakukan tes API dengan mengakses endpoint untuk mengirimkan request dan melihat response yang dikirimkan oleh server.
Bagian paling umum dari Postman yang sering digunakan oleh tester biasanya adalah Environment, Collection, Request.
Environment biasanya digunakan untuk mengatur variabel-variabel yang nanti dipanggil di header endpoint kemudian disimpan dengan label environment-nya, misal Staging, atau Production, dll. Variabel-variabel tersebut akan memudahkan kita ketika mengatur header tiap-tiap endpoint, dimana jika ada value yang berulang, tinggal memanggil variabel yang sudah diatur di environment.
![](https://pojokqa.wordpress.com/wp-content/uploads/2020/12/screen-shot-2020-12-10-at-16.40.52-1.png?w=1024)
Collection adalah kumpulan request yang sudah kita buat di Postman. Pada gambar di bawah ini, yang disebut Collection adalah Reqres, sedangkan List Users sampai dengan Update disebut Request.
![](https://pojokqa.wordpress.com/wp-content/uploads/2020/12/screen-shot-2020-12-10-at-16.52.22.png?w=660)
Apa yang bisa kita tes?
- Request body
- Response body
- Response time
- HTTP response code